My College

Selasa, 26 Februari 2013

Tips-tips Untuk Anak Kost


  
Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruang tinggi di yogyakarta,  STMIK AMIKOM Yogyakarta (www.amikom.ac.id) , saya seorang anak dari keluarga yang bercukupan, di Jogja saya  ngekost , dengan keuangan yang yang pas-pasan, saya harus hidup hemat dan teliti dalam mengatur keuangan pribadi saya, namun terdapat juga masalah yang sering saya hadapi dan alami. 

Apakah kamu termasuk anak kost yang pas-pasan seperti saya ini ? Uang bulanan dari orang tua habis hanya untuk makan dan hidup sehari-hari tanpa ada sisa untuk tabungan? Padahal uang saku yang diberikan orang tua cukup banyak, tapi kenapa kok tiap tanggal tua abis terus? Atau mungkin kamu anak kost baru yang masih takut menyongsong fase baru dalam hidupmu sebagai anak kost?
Bagaimana jika kamu bukan anak kost? semoga artikel cukup berguna juga, entah kamu adalah orang tua anak kost, mau buka usaha kost-kosan, lagi didekatin sama anak kost, atau malah kamu seorang yang bercita-cita ngekos suatu saat nanti. semoga artikel ini bakal berguna buat kamu. :)
Oke, langsung saja kita mulai 5 tips mengelola keuangan untuk anak kost.

1. Rencanakan dengan matang pengeluaran kamu sebulan ke depan.
Kita ambil kecenderungan rata-rata anak kost, yaitu dikasih uang saku untuk sebulan / bulanan. Tentu harus diperhitungkan dengan matang pengeluaran yang ada. Biasanya anak kost sembarangan dalam mengeluarkan uang di awal bulan -saat kamu merasa sangat kaya- lalu harus terlilit utang di akhir bulan. Atau minimal, makan ayam di awal bulan lalu makan nasi kerupuk di akhir bulan. Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi. Karena itulah, sangat disarankan untuk selalu menyusun rencana pengeluaran dan prioritas yang diambil.

Misalnya, prioritas utama kita adalah makan sehari-hari (bukan makan sambil nongkrong di tempat mahal), maka buatlah anggaran seharinya habis berapa. Sesuaikan anggaran sehari itu dengan uang saku yang kamu miliki. Biar tidak berat pasang daripada tiang. Setelah rencana kebutuhan makan terpenuhi, baru pikirkan prioritas lainnya, seperti bensin, alat mandi, dll. Setelah semua kebutuhan hidupmu terpenuhi, barulah memikirkan anggaran untuk bersenang-senang. Tidak masalah kalau mau nongkrong, asalkan sudah kamu hitung bahwa uang yang dihabiskan untuk main-main ini tidak akan menggerogoti anggaran pokokmu. Jangan lupa juga untuk selalu menabung untuk bersiap-siap jika ada hal yang terjadi mendadak.

2. Kenali Daerahmu
        Mulai sekarang kamu sudah jadi anak kost. Artinya, daerah kost juga sudah menjadi daerahmu. Kamu harus mengenali dengan baik daerahmu itu. Jadikanlah daerah kost sebagai daerah kekuasaanmu. 
Dengan mengenali daerah kostmu, artinya pengeluaranmu akan lebih stabil. Kamu harus tahu mana tempat makan yang paling murah dan enak di sekitar kostmu. Begitu juga dengan usaha jasa lain yang ditawarkan. Misalnya tempat nge-print bagi kamu yang tidak punya printer. Bagi kamu yang punya printer pun, kamu harus tahu tempat isi ulang tinta yang murah dan berkualitas di mana. Dapatkan info-info dari teman kostmu, seniormu, atau bapak/ibu kost yang sudah lama berada di tempatmu sekarang.

Jangan sampai kamu yang sudah jadi anak kost, malah belanja di tempat dengan ‘harga turis’ yang pasti harganya selangit. Misal, anak jogja kok beli pecel di Malioboro atau beli bakpia di dekat bandara, ya pasti dapat harga mahal. Anak kost harus berani ‘blusukan’. Sekali lagi, kuasai daerah sekitar kost mu! Mulai sekarang itu adalah daerah kekuasaanmu.

3. Mandiri 
           Sebenarnya ini adalah syarat mutlak jika ingin dapat mengelola keuangan untuk anak kost. Tanpa kemandirian, sudah pasti anggaran kehidupanmu di kost akan membengkak. Pakaian kotor di laundry, sepuluhribu harusnya bisa buat 20 kali cuci, jadi cuma buat dua kali cuci. Apa dikit pilih bayar orang, jalan dikit ke kampus gag mau, mending nelpon taxi, ya udah mau gimana lagi? Pasti uang habis hanya untuk gaya hidup yang seharusnya tidak dipraktekkan oleh anak kost.

Hayo ngaku, siapa yang suka bayar temannya buat sekedar bersihin kamar kostnya?

4. Bekerja-samalah dengan tetangga kostmu
      Tetangga kost di sini bukan orang yang ngekost di sebelah rumah kost-an bapak kost mu loh. Tapi teman-teman satu kost-an mu. Bekerja sama dengan mereka itu penting, sebab itu bisa menghemat banyak budgetmu.

Anak kost itu perputaran uangnya jauh lebih besar dan sering dianggap konsumtif karena dia membeli apa-apa yang dipakai untuk satu orang. Bandingkan dengan gaya hidup di rumah, membeli apa-apa yang bisa dipakai sekeluarga, hasilnya jadi lebih murah deh. Karena itu, jika anak kost bisa mengakali untuk membeli kebutuhan bersama, pasti lebih hemat deh.

Contoh : untuk kebutuhan air, beli aja dalam satuan galon. Jangan beli yang botolan, memang diawal terasa murah, tapi lama kelamaan bakalan ketahuan kalau itu boros. Nah, supaya enteng beli galonnya, ajaklah teman kostmu untuk patungan beli galon. Begitu juga dengan alat-alat yang bisa dipakai bersama seperti pasta gigi (bukan sikat gigi loh!), sabun cuci, pembersih lantai, dan lain-lain. Beli semuanya dalam kapasitas yang besar, pasti jatuhnya akan lebih murah.

Permasalahan yang sering terjadi dengan pembelian volume besar adalah nanti jadi boros. Untuk mengakalinya, kembali pada tips nomer satu tadi, yaitu direncanakan dengan matang. Apa-apa itu kalau direncanakan dengan benar pasti bakalan bener kok hasilnya :)

5. Jangan cari pacar yang matre
      Ini juga penting nih. Kamu mungkin sudah merencanakan semuanya dengan baik, sudah hafal warung mana saja yang paling murah, sudah berusaha mandiri sekuat mungkin, sudah bekerja sama dengan teman kost-mu, tapi jika kemudian kamu punya pacar matre, semuanya akan sia-sia!

Pastikan calon pacarmu itu tidak suka morotin kamu, apalagi sudah tahu kalau kamu anak kost. Malah, sebaiknya carilah pacar yang loyal. Sering ngirim makanan ke kost, atau ngajak makan dan dia yang bayarin. (loh, kok malah jadi kamu yang matre?)

Ya itulah, akan lebih baik jika kamu tidak pacaran. Ingat-ingat lagi, apa tujuan kamu datang ke kotamu sekarang dan ngekost.

Goodluck ya anak kost! Saran di atas hanya berlaku bagi yang uang sakunya pas-pasan, kalau kamu merasa harta orang tuamu tak terbatas, silahkan abaikan tips-tips


             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar